Tampilkan postingan dengan label konsole. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konsole. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Februari 2014

Mengubah Nama File Secara Masal di Command Line Linux

Pekerjaan mengubah nama file menjadi menyebalkan ketika ada satu tata-cara yang mesti diikuti dalam merapikan nama-nama file di suatu folder, dengan jumlah file yang diubah melebihi batas manusiawi apabila harus diubah satu persatu secara manual

Tapi di linux, selalu ada solusi! Beberapa di antaranya adalah sebagaimana berikut:

  • Menambahkan kata abc dengan spasi di depan semua nama file
    for i in *; do mv "$i" "abc ""$i"; done

  • Mengganti semua nama file menjadi huruf kecil
    for i in *; do j=`echo "$i" | tr '[:upper:]' '[:lower:]'`; mv "$i" "$j"; done

  • Mengganti semua nama file menjadi huruf besar
    for i in *; do j=`echo "$i" | tr '[:lower:]' '[:upper:]'`; mv "$i" "$j"; done

  • Mengganti ekstensi semua nama file dari html menjadi txt
    for file in *.html; do mv "$file" "${file%.html}.txt"; done

PS: Tanda kutip dua diperlukan apabila nama file mengandung karakter spasi

Kamis, 02 Februari 2012

Rsync - Backup Layaknya Profesional


Backup dengan menggunakan perintah copy adalah cara paling sederhana namun ampuh. Buatkan ke dalam script dan tinggal kita running setiap hari.
cp -rfuv sumber tujuan
Dengan demikian hanya file-file yang baru dan yang mengalami perubahan saja yang dicopykan ke dalam tujuan.

Kelemahannya, ketika data di sumber dihapus, kita mesti secara manual menghapus data backupnya juga. Ketika data diubah namanya, maka data dibackup juga harus secara manual diubah, kalau tidak, maka data yang sama akan menjadi dua: satu dengan nama lama dan satu lagi yang persis dirinya dengan nama baru pada saat script backup (metode cp) dijalankan.

Di sinilah muncul rsync. Rsync adalah copyright dari Andrew Tridgell, Wayne Davison, dan lainnya. Websitenya bisa diakses di http://rsync.samba.org/

Perintahnya sederhana:
rsync --progress -av --delete sumber tujuan

--progress, untuk memunculkan persentase perkembangan yang sedang berjalan
-a,untuk melakukannya dalam modus arsip
-v, untuk menampilkan apa yang sedang berjalan/ terjadi
--delete, untuk menghapus file yang tidak ada di sumber tapi ada di tujuan


Menggunakan rsync akan membuat Anda menyesal! Menyesal kok gak dari dulu...


Referensi:
https://www.linux.com/news/enterprise/storage/8200-back-up-like-an-expert-with-rsync
http://www.thelinuxblog.com/rsync-to-smb-share/
http://hintsforums.macworld.com/archive/index.php/t-68550.html

Sumber Gambar:
http://rsync.samba.org/

Selasa, 15 November 2011

Akses Samba Share Dari Konsole (Terminal)

Rahasianya adalah dengan mounting samba-sharenya terlebih dahulu





1. Buat lokasi tujuan mount-point
mkdir /folder/nama-mountpoint
2. Mount samba-sharenya
mount -t cifs -o uid=nama-owner,gid=nama-grup //ip-address/samba-share-folder /folder/nama-mountpoint
Samba-share siap diakses dari command-line Konsole (Terminal)